IAIN Parepare Peringati HUT RI ke 73 : Kerja Kita Prestasi Bangsa
IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke 73 tahun di pelataran zona akreditasi IAIN Parepare, Jum'at (17/08).
Upacara yang diselenggarakan tiap tahun tersebut berlangsung penuh khidmat dan semarak yang diiringi pengibaran bendera merah putih oleh pasukan pengibar bendera mahasiswa IAIN Parepare.
Dalam sambutan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI yang dibacakan langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku inspektur upacara menyampaikan banyaknya prestasi yang diraih bangsa Indonesia menjadi sebuah anugerah dan kekuatan yang menjadi keyakinan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing kemandirian bangsa.
[caption id="attachment_8592" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare/ Inspektur Upacara)[/caption]
[caption id="attachment_8601" align="alignnone" width="300"] Foto: Peserta Upacara[/caption]
Selain itu, Ahmad Sultra Rustan juga mengajak semua elemen sivitas akademik IAIN Parepare untuk memahami secara utuh pancasila dan kebhinekaan.
"Saya berharap tidak ada satupun dari sivitas akademik yang menganggap bahwa bendera itu tak perlu dihormati, upacara tidak perlu kita ikuti. Perlu kita ketahui bahwa posisi bendera kita ini adalah simbol negara kita, pancasila adalah simbol negara kita. Tidak bisa kita sepadankan dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an tentu perlu berada pada tingkat yang atas. Maka kita semua akan berdosa, manakala lambang negara kita, mau kita setarakan dengan Al-Qur'an dan Al-Hadis," jelasnya usai membacakan sambutan Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Ahmad Sultra Rustan juga berharap agar mahasiswa yang tergabung dalam organisisasi kemahasiswaan IAIN Parepare senantiasa melakukan pengkajian tentang bela negara, pancasila dalam hal bhineka tunggal ika agar menjadi bangsa yang kuat serta menghargai simbol-simbol dan undang-undang yang ada di negara Republik Indonesia.
"Khusus kepada anak-anakku mahasiswa baru, di kampus yang kita cintai ini. Kita saling menghargai, kita saling toleransi. Tetapi toleransi dan menghargai tetap berada dalam kode etik IAIN Parepare," tambahnya. Adapun kode etik yang dimaksud seperti memperlihatkan wajah secarah utuh (tidak memakai cadar) bagi mahasiswi agar tetap bisa dikenali.
Dalam upacara tersebut, juga dirangkaikan dengan penyematan tanda kehormatan karya satya lencana pengabdian 10 tahun dan 20 tahun serta pengumuman pemenang pada pekan olaraga peringatan HUT RI ke 73 tahun.
[caption id="attachment_8600" align="alignnone" width="291"] Daftar nama penerima tanda kehormatan karya satya lencana pengabdian 10 tahun dan 20 tahun[/caption]
[caption id="attachment_8597" align="alignnone" width="300"] Foto: Penerima tanda kehormatan karya satya lencana[/caption]
[caption id="attachment_8598" align="alignnone" width="300"] Foto: Pemberian hadiah[/caption]
Upacara yang diselenggarakan tiap tahun tersebut berlangsung penuh khidmat dan semarak yang diiringi pengibaran bendera merah putih oleh pasukan pengibar bendera mahasiswa IAIN Parepare.
Dalam sambutan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI yang dibacakan langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku inspektur upacara menyampaikan banyaknya prestasi yang diraih bangsa Indonesia menjadi sebuah anugerah dan kekuatan yang menjadi keyakinan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing kemandirian bangsa.
[caption id="attachment_8592" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare/ Inspektur Upacara)[/caption]
[caption id="attachment_8601" align="alignnone" width="300"] Foto: Peserta Upacara[/caption]
Selain itu, Ahmad Sultra Rustan juga mengajak semua elemen sivitas akademik IAIN Parepare untuk memahami secara utuh pancasila dan kebhinekaan.
"Saya berharap tidak ada satupun dari sivitas akademik yang menganggap bahwa bendera itu tak perlu dihormati, upacara tidak perlu kita ikuti. Perlu kita ketahui bahwa posisi bendera kita ini adalah simbol negara kita, pancasila adalah simbol negara kita. Tidak bisa kita sepadankan dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an tentu perlu berada pada tingkat yang atas. Maka kita semua akan berdosa, manakala lambang negara kita, mau kita setarakan dengan Al-Qur'an dan Al-Hadis," jelasnya usai membacakan sambutan Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Ahmad Sultra Rustan juga berharap agar mahasiswa yang tergabung dalam organisisasi kemahasiswaan IAIN Parepare senantiasa melakukan pengkajian tentang bela negara, pancasila dalam hal bhineka tunggal ika agar menjadi bangsa yang kuat serta menghargai simbol-simbol dan undang-undang yang ada di negara Republik Indonesia.
"Khusus kepada anak-anakku mahasiswa baru, di kampus yang kita cintai ini. Kita saling menghargai, kita saling toleransi. Tetapi toleransi dan menghargai tetap berada dalam kode etik IAIN Parepare," tambahnya. Adapun kode etik yang dimaksud seperti memperlihatkan wajah secarah utuh (tidak memakai cadar) bagi mahasiswi agar tetap bisa dikenali.
Dalam upacara tersebut, juga dirangkaikan dengan penyematan tanda kehormatan karya satya lencana pengabdian 10 tahun dan 20 tahun serta pengumuman pemenang pada pekan olaraga peringatan HUT RI ke 73 tahun.
[caption id="attachment_8600" align="alignnone" width="291"] Daftar nama penerima tanda kehormatan karya satya lencana pengabdian 10 tahun dan 20 tahun[/caption]
[caption id="attachment_8597" align="alignnone" width="300"] Foto: Penerima tanda kehormatan karya satya lencana[/caption]
[caption id="attachment_8598" align="alignnone" width="300"] Foto: Pemberian hadiah[/caption]
Komentar
Posting Komentar