Saring Sebelum Sharing Cegah Penyebaran Hoax dan Ujaran Kebencian
IAIN Parepare--- Ratusan orang mengikuti seminar nasional yang diselenggarakan oleh jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare di Auditorium IAIN Parepare, Kamis (20/12).
Dipilihnya tema cerdas bermedia sosial dikarenakan maraknya berita-berita hoax dan ujaran kebencian yang tersebar pada dunia maya.
Hadir empat narasumber di antaranya Ach. Dhofir Zuhry (Rektor STIF Al-Farabi, Malang. Penulis buku Peradaban Sarung), M. Ali Rusdi Bedong (Dosen IAIN Parepare, penulis buku Maqashid al-Mukallaf), Syafrillah Syahrir (Peneliti Litbang Sulawesi Selatan, penulis buku Calabai) dan Zulkarnain AS (Dosen Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, penulis buku Guru Malaikat).
[caption id="attachment_9373" align="alignnone" width="300"] Moderator: Islamul Haq[/caption]
Salah satu narasumber, Syafrillah Syahrir mengungkapkan pentingnya saring sebelum sharing ketika membaca suatu informasi.
“Kenali sumber media, apakah abal-abal atau kredibel? Kenali konteks berita, kapan di mana, siapa yang membuat berita itu? Jangan terpedaya dengan judul, semua berita wajib dibaca tuntas. Jangan percaya pada meme, minta link beritanya. Kemudian puasa sebar, semua berita meragukan berhenti di Anda,” jelas Syafrillah Syahril saat menyampaikan materi.
Sementara Budiman ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam berharap agar para peserta seminar dapat mengamalkan apa yang didapatkan oleh para pemateri.
“Orang yang cerdas itu adalah orang yang mengamalkan ilmunya. Kalau ada orang yang berilmu sampai langit, tidak diamalkan nonsen itu. Amal, aktivitas, perilaku atau apa saja harus kembali ke empat kriteria. Pertama, sebelum bertindak harus tau dulu (paham) harus cerdas. Kemudian niat, lalu sabar dan keikhlasan,” ucap Budiman menutup seminar.
Dalam seminar tersebut juga dirangkaikan pengumuman para pemenang nominasi Syariah Award 2018. Berbagai penghargaan diberikan kepada mahasiswa berprestasi, alumni inspiratif, dosen, serta program studi terbaik yang ada di jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.
Dipilihnya tema cerdas bermedia sosial dikarenakan maraknya berita-berita hoax dan ujaran kebencian yang tersebar pada dunia maya.
Hadir empat narasumber di antaranya Ach. Dhofir Zuhry (Rektor STIF Al-Farabi, Malang. Penulis buku Peradaban Sarung), M. Ali Rusdi Bedong (Dosen IAIN Parepare, penulis buku Maqashid al-Mukallaf), Syafrillah Syahrir (Peneliti Litbang Sulawesi Selatan, penulis buku Calabai) dan Zulkarnain AS (Dosen Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, penulis buku Guru Malaikat).
[caption id="attachment_9373" align="alignnone" width="300"] Moderator: Islamul Haq[/caption]
Salah satu narasumber, Syafrillah Syahrir mengungkapkan pentingnya saring sebelum sharing ketika membaca suatu informasi.
“Kenali sumber media, apakah abal-abal atau kredibel? Kenali konteks berita, kapan di mana, siapa yang membuat berita itu? Jangan terpedaya dengan judul, semua berita wajib dibaca tuntas. Jangan percaya pada meme, minta link beritanya. Kemudian puasa sebar, semua berita meragukan berhenti di Anda,” jelas Syafrillah Syahril saat menyampaikan materi.
Sementara Budiman ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam berharap agar para peserta seminar dapat mengamalkan apa yang didapatkan oleh para pemateri.
“Orang yang cerdas itu adalah orang yang mengamalkan ilmunya. Kalau ada orang yang berilmu sampai langit, tidak diamalkan nonsen itu. Amal, aktivitas, perilaku atau apa saja harus kembali ke empat kriteria. Pertama, sebelum bertindak harus tau dulu (paham) harus cerdas. Kemudian niat, lalu sabar dan keikhlasan,” ucap Budiman menutup seminar.
Dalam seminar tersebut juga dirangkaikan pengumuman para pemenang nominasi Syariah Award 2018. Berbagai penghargaan diberikan kepada mahasiswa berprestasi, alumni inspiratif, dosen, serta program studi terbaik yang ada di jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.
Komentar
Posting Komentar